RESUME KE 12 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL.27
"Menulis Semudah Ceplok Telur"
Pertemuan Ke : 12
Hari/Tanggal : Jum'at, 16 September 2022
Tema : Menulis Semudah Ceplok Telur
Moderator : Widya Setianingsih, S.Ag
Narasumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH
Jum’at, 16 September 2022 pukul
20.30 WITA kegiatan belajar menulis PGRI Gel 27. Seperti biasa malam ini kami peserta
Gel. 27 akan menerima pembelajaran menulis dengan tema “MENULIS SEMUDAH CEPLOK
TELUR” dengan narasumber Drs. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H. Lahir di
Surabaya, 11 Maret 1969. Memiliki hobi membaca, menulis, traveling,
dan berenang. Pendidikan terakhir program Sarjana S1, FKIPS Jurusan PMP/Kn,
IKIP PGRI Surabaya dan program Sarjana S1, Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum,
Universitas Wijaya Putra Surabaya. Beliau
adalah seorang guru PPKn SMP Negeri 2 Nekamese Kab. Kupang, NTT. Sementara Yang akan menjadi moderator kali ini adalah Widya
Setianingsih seorang penulis puisi hebat di Komunitas BM PGRI.
"MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR" itulah passion dari
ibu Lilis. Beliau juga merupakan salah satu jebolan dari kelas menulis yang
digagas oleh Om Jay guru besar kita dalam kelas menulis PGRI sekaligus
motivator kita semua untuk selalu menulis setiap hari.
"MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR" suatu tema yang sangat bikin penasaran. Bagi saya menulis itu suatu hal yang sangat sulit. Sulit dari berbagai sisi seperti merangkai kalimat, menyusun kalimat menjadi sebuah paragrap dan lain sebagainya. Apa sih rahasianya sehingga narasumber memberikan tema Menulis semudah ceplok teur? Yuuukk kita simak dan intip rahasia Menulis semudah ceplok telur.
1. 1. Baaanyak Membaca
“Kalau mau mengenal dunia maka banyaklah membaca,
Kalau mau dikenal dunia maka menulislah”
Kalau mau menjadi penulis hebat, maka harus banyak membaca.
Sebab kunci sukses seorang penulis adalah rajin membaca. Membaca tidak hanya
membaca buku saja namun bisa membaca penomena alam, membaca keadaan sosial,
membaca apa yang terjadi di sekitar kita dll. Seperti dalam ajaran agama islam
ayat yang pertama turun saja adalah Iqraq (Bacalah). Allah telah memerintahkan
umatnya untuk membaca. Maka dari itu kunci sukses sehingga menulis semudah
ceplok telur adalah Banyak Membaca.
Beliau membagi tulisan yang ada di blog berjudul menulis semudah ceplok telur yang isinya memperkenalkan
buku yang berjudul sekolahku ladang amalku yang di beli oleh para pejabat dan
telah terbang keseluruh penjuru negeri. Dan juga berisi tentang pengalaman
hidup pribadi juga dapat menginspirasi orang lain.
2. Perubahan kecil menghasilkan
perbedaan besar
Sering kali kita meyakinkan diri bahwa kesuksesan yang besar
menuntut aksi yang besar pula. Kita memberi diri sendiri beban berat
untuk membuat perubahan seakan akan mengguncang bumi atau membuat terkenal.
Perbaikan sesuatu tak terasa. kadang malah tak terlihat. perbaikan yang dilakukan secara berlanjut
dalam waktu lama bisa sangat dahsyat menentukan perubahan.
3. jadikan kebiasaan
dari waktu ke waktu*
Kebiasaan adalah bunga majemuk dalam perbaikan diri.
Pengaruh kebiasaan menjadi berlipat-lipat sewaktu diulang-ulang kebiasaan itu,
ingat hukum pengulangan (the law of repetition).
Perubahan yang dihasilkan pada suatu hari tertentu mungkin
terkesan kecil, tapi dampak yang terjadi setelah berbulan-bulan dan
bertahun-tahun bisa dahsyat.
Apa yang terjadi hari ini terhadap diri kita adalah
akumulasi kebiasaan berulang selama dua, lima atau sepuluh tahun yang lalu.
Sehinga penting memilih yang 1% lebih baik atau 1% lebih
buruk setiap hari, karena dalam rentang waktu yang akan datang pilihan tersebut
menentukan perbedaan antara siapa kita sekarang dan siapa kita nanti.
Sukses adalah produk kebiasaan sehari-hari, bukan
transformasi yang hanya sekali seumur hidup.
Saya kagum cara beliau mengumpulkan penulis-penulis berbakat
yang membantunya mengendalikan WAG WBI yang beliau rintis. Beliau mulai dengan
meminta peserta merangkum materi yang disampaikan dengan kalimat sendiri,
selanjutnya para peserta harus memposting tulisan mereka di Facebook ibu Lilis
dengan akun MBAK PIPIN. Penulis yang menghasilkan tulisan terbaik diberikan
Hadian oleh ibu Lilis.
selanjutnya Ibu Lilis balas dengan 5M yaitu "Allah sangat suka dengan yang ganjil-ganjil." Ibu guru PPKn ini selalu memantau perkembangan kelas yang dibangunnya melalui laptop dari tempat tinggal beliau dipesisir pantai Namisain, Kupang, NTT.
Tak henti-hentinya beliau bersama narasumber lain memberikan
motivasi kepada semua anggota gruf agar terus menulis sehingga mampu
menerbitkan buku solo. Peserta yang sudah memiliki buku solo ditunjuk untuk
memberikan ENDORSEMENT BUKU kepada para peserta yang baru belajar mulai
menulis.
Sehingga tahapan yang diberlakukan di WAG MBI adalah diawali
dengan belajar menulis, menjadi moderator, menjadi narasumber, menjadi penulis
buku solo, laluenulis ENDORSEMENT buku.
4. "LANGKAH
SERIBU DIAWALI DARI LANGKAH PERTAMA".
5. Terus mengembangkan diri. Jika ingin menjadi penulis profesional maka kita perlu terus untuk mengembangkan diri. Jangan pernah puas dengan apa yang sudah diperoleh. Teruslah belajar karena sejati belajar adalah penghacur kegelapan.
MENULIS ADALAH BERTERIAK KEPADA DUNIA. Dengan menulis tanpa
harus berteriak dunia akan tahu siapa kita.
Semoga kedepan saya bisa mewujudkan kegiatan menulis semudah
ceplok telur. Asalkan semangat kuat saya yakin pasti bisa kita wujudkan. Oleh sebab
itu mari sahabat penulis semua kita terapkan ilmu yang diberikan oleh
narasumber kali ini dalam kegiatan menulis kita. Mari kita menulis setiap hari
untuk menjadikanya suatu kebiasaan dan terus beriktiar untuk mencari ide – ide
kreatif yang bisa bermanfaat bagi para pembacanya. Jangan mudah menyerah karena
menyerah adalah musuh besar seorang pahlawan sejati. Pantang menyerah sebelum
nawacita tergapai.
#Salam Sehat
#Salam literasi
#Bersama kita belajar, Bersama kita bisa, Bersama kita Hebat
Komentar
Posting Komentar