RESUME KE 15 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL.27

 

"Konsep Buku Non Fiksi"

Pertemuan Ke   : 15

Hari/Tanggal      : Jum'at, 23 September 2022

Tema                 : Konsep Buku Non Fiksi

Moderator          : Arofiah Afifi

Narasumber       : Musiin, M.Pd


Daun Salam ada tujuh
Pohon Cemara berdahan dua 
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua

Tidak ada kata yang pantas kita haturkan kepada_Nya, selain "Alhamdulillahi Rabbila'lamin" karena sampai dengan malam pertemuan yang ke-15 ini, kita masih bisa mengikuti kegiatan belajar menulis dengan penuh semangat walaupun saat-saat ini kita masih disibukkan oleh kegiatan sehari - hari kita. Hanya dengan ketulusan niat, motivasi, dan semangatlah yang mendorong kita semua sehingga keistiqomahan kita tetap bertahan hingga saat ini. Semoga sampai akhir nanti kita dapat mengikutinya dan tentunya harapan akhir kita mengikuti kegiatan ini tercapai sesuai dengan niat kita yaitu menjadi pegiat literasi yang handal, Aamiin.

Pertemuan ke-15 ini tampil di group maya sebagai moderator adalah Arifiah Afifi yang tidak asing bagi saya karena saya sudah mengenal beliau walau lewat dunia maya. beliau merupakan seorang moderator berpengalaman dan juga seorang penulis. Kemudian selaku narasumber adalah seorang alumni BM ke 8, Ibu Musiin, M.Pd. Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber,  mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur. Kecintaannya terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkannya lolos sebagai peserta dalam Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015. Luar Biasa.

Seperti biasa, pertemuan kali ini dibuka dengan perkenalan moderator dan narasumber. Sebelum kegiatan berlangsung jauh, sang narasumber memberikan motivasi kepada para peserta dengan mengingat pesan Om Jay Menulislah Setiap Hari, dan Buktikan Apa Yang Terjadi. Selain itu, narasumber juga berbagi pengalaman kepada peserta. Beliau adalah alumni BM 8, pada awalnya dulu beliau juga sama seperti peserta sekarang. Dalam menulis beliau mulai dari nol sampai dapat menerbitkan buku bersama Prof. Richardus Eko Indrajit. Karya beliau bersama-sama rekan-rekannya sudah ada di Gramedia. Buku karya beliau berjudul Literasi Digital Nusantara.

Buku yang sangat menginspirasi. Buku ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan di dalam dirinya. Sehingga mau atau tidak mau untuk mengembangkan kemampuan menulisnya. Kata-kata mutiara yang sangat memotivasi kami pun, disampaikan ibu narasumber.

Itu adalah hasil karya peserta menulis gelombang 8 yang berhasil masuk ke toko buku Gramedia dan ke berbagai toko online. Hebat yaa. Semoga ini menjadi peyemangat saya untuk terus menulis dan menulis.

Selanjutnya narasumber menyampaikan materi malam ini dengan tema "Konsep Buku Non Fiksi".

Mengapa Kita Harus menulis?

Menurut narasumber ketakutan adalah penghambat untuk menulis jadi kita harus dapat mengalahkan rasa takut itu. dan ada sebuah buku yang mengispirasi narasumber yang berjudul " Is there a book inside you" dan inilah salah satu penyemangat diri untuk menulis.


Menulis bukanlah keterampilan yang mudah. Berbagai penelitian bahasa menunjukkan di antara empat keterampilan berbahasa, menulis adalah keterampilan yang dianggap paling sulit. Menulis tidak semudah berbicara, semudah bergosip . Justru tantangannya ada karena sulit. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, membuat resume, menghasilkan buku, maka akan lahir CINTA MENULIS.

Menurut narasumber kita harus memiliki alasan kuat dalam menulis. berikut alasan Narasumber ingin menjadi penulis :

1. Mewariskan ilmu lewat buku.

2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline.

3. Mengembangkan profesi sebagai seorang guru.

4. Mendorong diri sendiri untuk terus belajar.

Sebuah Kutipan penyemangat menjadi seorang penulis


Buku Non Fiksi adalah buku yang berisi tulisan secara aktual dan faktual bukan hasil imajinasi, rekaan, khayalan penulis. Sehingga buku non fiksi berisi kebenaran.

Adapun jenis-jenis buku non fiksi, adalah sebagai berikut.

1. Buku Catatan Pelajaran

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

9. Biografi

10. Memoar

Selanjutnya narasumber menyampaikan tentang ciri-ciri buku nonfiksi sebagai berikut.

1. Bahasa yang digunakan formal dan baku.

2. Isi berkaitan dengan fakta.

3. Tulisan bersifat ilmiah populer.

4. Isi diambil dari penelitian atau temuan yang sudah ada.

Narasumber menjelaskan tentang pola penulisan buku non fiksi. berikut 3 pola penulisan buku non fiksi

1. Pola Hierarkis (Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit). Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural (Buku disusun berdasarkan urutan proses). Contoh: Buku Panduan.

3. Pola Klaster (Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara).

Pola yang dipakai oleh narasumber dalam menulis buku Literasi Digital Nusantara adalah pola ketiga yakni Pola Klaster.

Narasumber juga menjelaskan langkah-langkah penulisan non fiksi, sebagai berikut.

1. Pratulis

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Adapun langkah pertama pratulis yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Menentukan tema

2. Menemukan ide

3. Merencanakan jenis tulisan

4. Mengumpulkan bahan tulisan

5. Bertukar pikiran

6. Menyusun daftar

7. Meriset

8. Membuat Mind Mapping

9. Menyusun kerangka

Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Tema dari buku non fiksi adalah parenting, pendidikan, motivasi, dll. Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal. Contohnya:

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status media sosial

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

9. Survey

10. Wawancara

Untuk itu kita harus selalu terus membaca, dan berpikir kritis. Tujuannya adalah kita bisa menangkap fenomena alam, maupun sosial dengan cerdas. Semua murid semua guru harus menjadi pedoman kita, supaya kita terus belajar, belajar dan belajar. 

Referensi penulisan buku bisa dari sumber berikut ini.

1 . Pengetahuan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

2. Keterampilan yang diperoleh secara formal , nonformal , atau informal ;

3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini ;

4. Penemuan yang telah didapatkan.

5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap berikutnya membuat kerangka. berikut Kerangka menulis buku non fiksi : yang di ajukan narasumber ke Prof. Eko dan disetujui untuk melanjutkan ke proses penulisan.

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital

BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Untuk menulis buku, kita memakai anatomi. Selanjutnya ibu narasumber menyebutkan anotomi buku yang membantu proses sertifikat penulis. Adapun anatomi buku sebagai berikut.

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab.

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis

Adapun langkah kedua dalam menulis buku adalah menulis draft.

1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas.

2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide dituliskan

Adapun Langkah ketiga adalah merevisi draf. Adapun langkah dalam merevisi draft sebagai berikut.

1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian.

2. Memeriksa gambaran besar dari naskah.

Adapun Langkah keempat, kita harus melakukan penyuntingan naskah (KBBI dan PUEBI). Hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

1. Ejaan

2. Tata bahasa

3. Diksi

4. Data dan fakta

5. Legalitas dan norma

Dalam menulis, kita tidak bisa terbebas dari hambatan-hambatan. Adapun hambatan tersebut sebagai berikut.

1. Hambatan waktu

2. Hambatan kreativitas

3. Hambatan teknis

4. Hambatan tujuan

5. Hambatan psikologis

Untuk lebih meningkatakan pengetahuan dan pengalaman, pada kesempatan ini narasumber melalui moderator memberikan kesempatan untuk bertanya kepada narasumber. Para penanya harus mengindahkan tata cara bertanya agar narasumber mau menerima dan menjawabnya. Adapun pertanyaan peserta menurut sang narasumber sangat luar biasa. Dari pertanyaan dan jawaban narasumber memberikan pemahaman yang lebih mendalam lagi bagi para peserta. berikut beberapa pertanyaan yang di ajukan para peserta BM PGRI Gel. 27 yang berhasil saya himpun.

P 1.

Ijin bertanya  Saya Tuti Dede dari Tangsel Banten didalam menulis non Fiksi profil pelajar pancasila. apakah semua profil perlu ditulis, satu-satu bu.

mohon penjelasannya

J1

Ibu Tuti untuk saat ini materi P5 lagi hangat. Ibu bisa memperoleh inspirasi dari you tube maupun dari Platform Merdeka Mengajar. Secara teori kita banyak mendapatkan referensi, yang banyak dibutuhkan Bapak Ibu guru adalah implementasinya di lapangan. Jika Ibu menulis praktik-praktik baik terkait P5, pasti hal itu akan menjadi hal yang luar biasa.

P.2

P 2. 

Materi yang sangat berdaging serta berbobot. ibu narasumber

Saya ucapkan terima kasih

Saya Dian dari Palembang .

Berbicara tentang buku non fiksi 

Pertanyaan. Saya 

1. Bisa  atau bolehkah kita menulis buku dari kumpulan Artikel yang kita tulis diblog ? 

Bagaimana menulis opini dan esai yang bagus 

Karena biasnya terdapat banyak lomba menulis esai dan opini 

Terima kasih bunda

J 2

Bisa  atau bolehkah kita menulis buku dari kumpulan Artikel yang kita tulis diblog? Jawabannya bisa Bu Dian. Bapak Ibu nanti akan dibantu oleh tim untuk mencetak tulisan-tulisan di blog menjadi sebuah buku yang ber-ISBN. Opini atau esai di dalam suatu lomba, pasti berdasar suatu tema yang telah ditentukan.

Esai atau opini yang bagus berdasarkan ketajaman analisis, pemaparan yang baik dan runtut. Uraian itu juga dilengakapi dengan argumentasi yang kuat dan dalam. Tulisan kita juga harus mudah dipahami oleh pembaca.

Itu bisa menghasilkan esai yang bagus, kita harus banyak membaca. Dengan banyak membaca, pengetahuan dan wawasan kita akan luas dan selalu update.

P3. 

Assalamu'alaikum, 

Nama : Ahmad Fatchudin

Asal : Bekasi 

Izin bertanya

1. Ketika kita menulis buku praktek, tetapi di dalam buku tersebut terdapat beberapa bab utama, yang memerlukan teori, apakah teori tersebut di pusatkan diawal buku atau lebih baik di taruh pada bab tersebut? Mohon pencerahan nya ibu Narasumber 

J 3

Buku praktik merupakan buku yang banyak sekali peminatnya, karena jenis buku ini bisa menjadi buku saku yang mudah dan praktis.

Bapak bisa memasukkan teori di dalam buku tersebut, namun jangan terlalu banyak. Buku tersebut harus bersifat aplikatif. Jika terlalu banyak teori maka hal tersebut tidak sesuai dengan judul dan tujuan buku tersebut. Bapak bisa menampilkan banyak gambar yang menarik untuk menunjukkan proses praktik. Bapak bisa menggunakan aplikasi canva ketika membuat buku tersebut supaya menarik.

Teori-teori yang ingin disampaikan bisa diletakkan di bawah atau sebagai catatan yang penempatannya mencolok mata. Teorinya sedikit namun dalam dan menimbulkan keingintahuan untuk mencari lebih jauh. Hal ini bisa disiasati dengan meletakkan barcode yang berisi tautan ke materi yang berkaitan dengan teori.Teorinya sedikit namun dalam dan menimbulkan keingintahuan untuk mencari lebih jauh. Hal ini bisa disiasati dengan meletakkan barcode yang berisi tautan ke materi yang berkaitan dengan teori.

Demikain yang dapat saya rangkum pada materi kali ini. semoga kita semua dapat mengamalkan ilmu yang telah diberikan narasumber dan kita semua tetap istikomah untuk terus menulis, menulis dan menulis sehingga kita bisa melihat apa yang akan terjadi suatu saat nanti.

Pakai busana di metro mini
sampai lupa tutup pintu
Demikian Resume malam ini
sampai jumpa dilain waktu

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam Sehat

Salam Literasi


Penulis : Lalu Darwati



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME KE-8, BELAJAR MENULIS GELOMBANG KE-27

RESUME KE 12 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL.27

RESUME KE 18 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL 27