RESUME KE 13 BELAJAR MENULIS PGRI GEL. 27

 

 "Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan"

Pertemuan Ke   : 13

Hari/Tanggal      : Senen, 19 September 2022

Tema                 : Proofreading Sebelum Menerbitkan Buku

Moderator          : Purbaniasita K.S, S.Pd

Narasumber       : Susanto, S.Pd


Pada pertemuan yang ke 13 kegiatan Belajar Menulis PGRI gel 27 ini pematerinya adalah Susanto, S.Pd. Beliau adalah seorang guru kelas Sekolah Dasar. Beliau mulai ngeblog sejak tahun 2009. Tentu sudah menghasilkan karya tulis yang banyak. Beliau merupakan Alumni BM PGRI Gel. 15 dan menjadi narasumber pada BM PGRI gelombang keberikutnya. suatu capaian yang luar biasa ya. Pak Susanto sering di panggil Pak Dhe.

Pada pertemuan kali ini, Pak Dhe didampingi oleh moderator Purbaniasita, K.S. S.Pd. beliau biasa dipanggil Sita. Berasal dari Malang, Arema Malang Beliau adalah alumni kelas BM angkatan 26. Beliau akan memandu acara malam ini hingga tuntas.

Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi, yaitu :

1. Pembukaan

2. Paparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

Materi malam ini menjadi sangat penting, terutama bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik, apakah itu dalam bentuk artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku.Tema ini akan disampaikan oleh Narasumber hebat Bapak Susanto.

Apasih proofreading itu?. Mungkin kita lebih memahami dengan swasunting  dalam dunia editor, atau lebih mudahnya adalah memeriksa kesalahan dalam teks dengan cermat sebelum di terbitkan. Kenapa proofreading menjadi sangat penting?

Sebelum masuk ke materi Narasumber memberikan kalimat yang berbunyi "Pada hari Minggu, 18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya. Mengadakan memancing ikan mas. Biasanya hari libur digunakan untuk libur bersama" untuk di analisa oleh para peserta. dan Para peserta memberikan respond yang berbeda beda.

Lalu Apa sih Proofreading itu?

Proofreading adalah kegiatan membaca ulang draf awal tulisan. Tujuannya adalah apakah ada yang salah dalam tulisan yang kita buat. Kesalahan yang dimaksud disini adalah tanda baca, penulisan huruf kapital, diksinya, ejaannya, konsistensi dalam penggunaan istilah atau nama hingga pemenggalan kata dapat di minimalkan.

Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.

Berdasarkan pemamparan Pak Dhe, Seorang Proofreader hendaknya harus dapat mengenali.

1. Apakah sebuah kalimat effective atau tidak

2. Susunanya udah tepat atau belum

3. Substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak. 

Apabila seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut. Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.

Proofreading merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya jangan dilewatkan. Terutama jika kita berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas. 

Ketika "sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna. Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan kita jelek, tidak layak baca, banyak kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya. Maka sebaiknaya ditunda dulu. Jangan melakukan hal tersebut karena berdampak buruk dalam menulis. Kalau dilakukan maka penulis akan terjebak untuk segera memperbaiki sehingga tulisan tidak akan selesai-selesai.

Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran kita tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif. Bertindaklah sebagai seorang "calon pembaca".

Lalu, apa lanhkah lanhkah yang perlu kita lakukan?. Adapun langkah - langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut : 

Langkah Pertama

Merevisi draft awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua

Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga

Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah Keempat

Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI. Konsistensi nama dan ketentuannya. Perhatikan judul bab dan penomorannya.

Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan Ketik/penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya. Selain hal - hal yang tersebut di atas, ada juga cara lain untuk melakukan proofreading terhadap kesalahan ketik/typo yaitu :

1. Tulisan yang sudah kita buat kita masukkan di di google document nanti akan muncul begaris merah dan itu yang akan kita perbaiki.

2. Menggunakan alat yang tersedia di laptop atau komputer dengan mengklik ejaan dan tata bahasa kemudian kita gunakan hal tersebut. setelah semua selesai kemudian kita akan mendownload dan meletakan menjadi microsof words. untuk lebih jelasnya ada dalam link youtube berikut ini 

https://youtu.be/tZZgrv5-JXo

Wah. banyak juga ya yang perlu kita perhatikan supaya tulisan kita berkwalitas. minggu lalu memberikan materi dengan tema menulis itu semudah ceplok telur tapi kenyataanya dalam pertemuan kali ini tidak semudah apa yang saya bayangkan. Perlu lagi melakukan revisi atau perbaikan supaya tilsan sempurna. jadi kalau asal nulis saja menurut saya bisa bisa saja kita bilang menulis semudah ceplok telur.

Sebagai Proofreader, menurut saya harus banyak membaca dan menulis. Sehingga kita bisa belajar dan memperhatikan ejaan, tanda baca, keterkaitan antara satu paragraph dengan paragraph selanjutnya, diksi yang digunakan dari para penulis. 

Dalam pertemuan kali ini banyak peserta yang mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada pak Dhe antara lain :

P1 

Nama Lengkap: Fitrilawati, Gelombang : 27 Asal Daerah: Bandung. 

Pertanyaan: Yang sebaiknya melakukan proofreading siapa, penulis atau pihak ketiga seperti  penerbit, dsb

J-1

Untuk pertama kali sebaiknya penulis dahulu. Apalagi untuk lomba. Selanjutnya, meminta teman untuk membaca tulisan (boleh dilakukan) Jika ingin diterbitkan (Indie) kita serahkan kepada proofreder/editor penerbit atau pilihan kita. Beberapa waktu lalu saya baru selesai mengedit tulisan calon buku Cang Atok.

P 2 

Nama Lengkap: Darno, Gelombang : 27 Asal Daerah: Morotai Maluku Utara

 Ijin bertanya Pak Dhe : Saya mau seperti Pak Dhe,  tolong jelaskan bagaimana caranya memiliki kemampuan analisis proofreading?

 J-2 

Terima kasih Pak Darno.

Peduli dengan bahasa formal/baku. Memahami struktur kalimat. Menguasai PUEBI dan KBBI (ini bisa diakali dengan membuka versi daring)

P3 

Assalamualaikum, selamat malam. Nama : Bu Tyas, Jakarta

Mohon disinggung juga contoh penulisan di sebagai kata depan dan sebagai awalan.. Adakah cara mudah untuk membedakan penggunaannya dalam kalimat. Terima kasih

P 4

Madeni Al Lomboky_Bekasi, 

Pertanyaan bagaimana tips mengecek ejaan secara cepat, apakah ejaan dicek satu-satu perkata atau dicek secara  keseluruhan dengan diblok semua. ?.

Jawaban Lengkap ada di link berikut

https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo

dan masih banyak lagi pertanyaan dari para peserta untuk narasumber kali ini dan Pak Susanto, S.Pd memberikan closing yang sangat memotivasi saya untuk terus menulis.

"Teruslah menulis JANGAN TAKUT dengan kesalahan ejaan dan sebagainya. 'Kan itu kegiatan akhir setelah menulis. Jadi, Jangan selesai nulis langsung klik publish, ya. Meskipun alasannya agar F1 atau agar jangan ketinggalan kirim tantangan. Lambat-lambat saja, yang penting tulisannya enak dibaca. (Tidak saya tambahin "dan perlu" ntar kayak slogan salah satu majalah)."


#Salam Sehat

#Salam Literasi

#Bersama kita belajar, Bersama kita bisa, Bersama kita hebat


Penulis : Lalu Darwati


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Ke 1. Belajar Menulis PGRI Gel.27

RESUME KE 2. BELAJAR MENULIS PGRI GEL.27

RESUME KE 18 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL 27