RESUME KE 20 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL 27

 

"Menerbitkan Buku Semakin Mudah di" "PENERBIT INDIE"

Pertemuan Ke   : 20

Hari/Tanggal      : Rabu, 5 Oktober 2022

Tema                 : Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Moderator          : Rosminiyati

Narasumber       : Raimundus brian Prasetyawan, S.Pd



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat malam Bapak/Ibu guru hebat, pecinta literasi Indonesia. 

Apa kabar semuanya?
Semoga Bapak/Ibu semua dalam keadaan sehat dan berbahagia, dan senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengikuti kegiatan belajar malam ini
Malam ini, pada pertemuan ke-20, kembali saya menemani Bapak/Ibu hebat untuk menggali informasi dari Narasumber hebat di Kelas Belajar Menulis PGRI Gelombang 27. 
Saya mencium aroma buku dari mana-mana. Sepertinya Bapak/ibu sudah siap meluncurkan buku solo sebagai syarat kelulusan dan mendapatkan sertifikat bernilai 40 jam
Wah … senang sekali rasanya. kalau saya bisa lulus.
Tapi … eits, masih ada yang terlihat bingung nggak untuk menerbitkan bukunya. gimana sih caranya?.

Pada pertemuan sebelumnya ada Penerbit Kamila Lamongan ( Pak Mukminin) yang telah memperkenalkan penerbit tersebut sekaligus ketentuan yang dapat diikuti, ada juga Bu Kanjeng yang siap dengan Penerbit Oase.
Bahkan, ada penerbit mayor -  Penerbit Andi - yang siap menampung karya buku Bapak/Ibu jika memenuhi syarat/ketentuan yang berlaku. (Materi pada pertemuan selanjutnya).
Apa pun penerbitnya, yang terpenting untuk menerbitkan buku adalah menyiapkan naskah terbaik kita
Karena pertemuan ini sudah ke-20, ada baiknya kita mulai menentukan judul dan outline (daftar isi)-nya. 
Selanjutnya, terapkan ilmu yang disampaikan Pak D Susanto dengan memaksimalkan penggunaan KBBI dan PUEBI.
Jika naskah buku sudah siap, kita harus segera menentukan penerbit untuk menerbitkan buku kita agar pengaturan naskah kita sesuai dengan ketentuan penerbit yang kita pilih terkait bentuk huruf, spasi, margin, lay out, dll.

Untuk menambah referensi dalam penerbitan buku, malam ini narasumber Bapak Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. akan mengupas tuntas penerbit Indie yang menjadi rekanan beliau dengan tema “Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie”
Sosok guru blogger millennial nan ganteng ini lahir di Jakarta, 30 Juni 1992, tinggal di Bekasi, dan berprofesi sebagai guru SDN Sumur Batu 01 Pagi, Jakarta sejak tahun 2015-sekarang. Berbagai capaian telah diraih beliau terkait blog dan tulisan. 
Beliau adalah alumnus Belajar Menulis PGRI gelombang 4 yang mengabdikan diri sebagai pengurus kegiatan Pelatihan Belajar Menulis ini, termasuk menerbitkan sertifikat peserta yang lulus.
Pada pertemuan kali ini beliau didampingi moderator penuh talentan, beliau adalah alumni BM juga. beliau adalah Rosminiyati. saya tidak perlu berpanjang kalam untuk menyampaikan resume saya sebagai syarat kelulusan mengikuti kegiatan belajar menulis ini. yuuuuuk kita simak pemaparan narasumber hebat malam ini. 

Pas sekali, malam ini pertemuan ke 20. Sesuai yang saya tunggu tunggu untuk mengenal lebih jauh berbagai penerbit yang bisa membantu kita dalam menerbitkan karya tulis kita serta syarat minimal membuat resume adalah sampai 20 pertemuan.

Jadi kalau kita berhasil tidak pernah putus membuat resume dari pertemuan 1 sampai ke 20, berarti sudah memenuhi syarat pertama. Sehingga bisa lanjut mengerjakan syarat ke 2 yaitu membuat buku solo.
Perlu kita  pahami bersama bahwa dalam membuat buku solo. kita menghubungi sendiri penerbitnya dan ikuti panduan/ketentuan dari penerbit tersebut, Disisi lain mungkin ini pengalaman pertama kita dalam membuat buku. seperti saya penulis pemula yang baru belajar menulis Maka pertemuan malam ini sangat membantu sekali agar bisa menjalani langkah menerbitkan buku. Tema malam ini adalah Menerbitkan Buku Semakin Mudah di Penerbit Indie

Dahulu ketika penerbit indie belum eksis seperti sekarang, kita hanya tahu bahwa penerbit buku yang ada itu hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dll.
Penerbit mayor menerapkan seleksi naskah, sehingga belum tentu naskah kita diterima
memang itu dilakukan agar penerbit mayor mendapat naskah yang benar-benar berkualitas dan diperkirakan akan laku dipasaran.
tahap seleksi naskah menjadi tantangan untuk bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berjuang mencoba mengirim naskah ke beberapa penerbit hingga bisa diterima oleh suatu penerbit mayor. Penolakan naskah menjadi makanan sehari-hari penulis. Ketika naskah diterima pun proses penerbitannya sangat lama. waahh sulit sekali ternyata. tapi jangan kuwatir, sekarang sudah ada penerbit Indie yang bisa menjawab rintangan-rintangan tersebut. Naskah pasti diterbitkan, Proses penerbitan mudah dan cepat

Saya bukan bermaksud penerbit indie itu lebih baik, tapi penerbit indie maupun mayor perlu waktu yang tepat untuk penulis. Jadi untuk penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, seperti saya atau bahkan para pembaca bloger mania bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis.

akan ada waktunya kita perlu merasa upgrade jika sudah sering menerbitkan di penerbit indie
tentu kita perlu tantangan lagi dalam menulis. Barulah penerbit mayor tepat untuk penulis yang ingin upgrade.

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang. Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

narasumber sendiri sudah menerbitkan 3 buku solo. Semuanya di penerbit Indie.
Buku Pertama Buku Blog Untuk Guru Era 4.0 yang bisa dilihat di https://www.praszetyawan.com/2020/02/buku-blog-untuk-guru-era-40.html

Buku Kedua Aksi Literasi Guru Masa Kini bisa di lihat di link berikut https://www.praszetyawan.com/2020/06/buku-aksi-literasi-guru-masa-kini.html

Buku Ketiga
Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari bisa dilihat di link berikut https://www.praszetyawan.com/2020/10/buku-solo-terbaru-menerjang-tantangan.html

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie
●      Biaya penerbitan
Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
Batas maksimal jumlah halaman
Ketentuan dan Biaya cetak ulang
Apakah dapat Master PDF
Jumlah buku yang didapat penulis

Pak Brian menceritakan pengalamannya Saat itu (Juli 2020) beliau melihat peserta yang belum tahu mau menerbitkan buku dimana. Kemudian terdapat juga beberapa cerita kasus yang saya dengar ada yang sudah mengirim naskah ke suatu penerbit, namun kemudian tidak jelas kabarnya. Bahkan hampir setahun menunggu, tidak ada kejelasan apakah betul-betul akan diterbitkan atau tidak. waah bikin galau kalu begini. Ada juga yang menemukan penerbit namun biayanya luar biasa mahal, sampai berjuta-juta. bikin down semangat menulis kalau begini. Tapi Alhamdullilah setelah narasumber Melihat kasus-kasus tersebut maka beliau dengan senang hati mau membantu kita memilihkan penerbit yang sudah terpercaya dengan harga terjangkau dan mengawal sampai naskah terbit menjadi buku.

Beliau sudah pilihkan penerbit yang enak banget. Kinerjanya sudah tidak diragukan lagi. Hasil cetakannya bagus. kita bisa buktikkan sendiri.  kita tidak perlu mengalami hambatan, karena ada Narasumber yang mengawal dan menjamin buku sampai terbit.

Pak Brian menyampaikan daya tarik penerbit ini :
1. Biaya terjangkau, tidak perlu sampai jutaan rupiah
2. jumlah maksimal halaman sangat banyak yaitu 150 hal A4 atau jika dikonversi ke ukuran A5 berarti 300 halaman! Jadi bapak/ibu tidak kena biaya halaman walaupun bukunya setebal 300 halaman A5.
3. Penerbit ini menjualkan buku terbitannya di tokopedia dan shopee.

Nah, bagaimana bloger mania. tidak bingung lagi kan kalau mau menerbitkan buku hasil karya tulis kita. Kita sudah mengenal berbagi penerbit buku yang murah tidak bikin ribet dan tidak bikin semangat menulis down. Lebih menguntungkan lagi disini kita akan di bantu sama pak Brian dalam mengawal naskah kita supaya bisa terbit.

Saya pribadi dengan mengikiti kegiatan pertemuan ke 20 ini merasa tidak bingung lagi kemana saya harus pergi kalau mau menerbitkan buku hasil tulisan saya. terima kasih pak Brian atas informasi penting ini. sebagai penulis pemula yang selama ini kebingungan untuk menerbitkan buka sekarang sudah tidak lagi dan semangat menulis mulai tumbuh lagi. 

Saya sangat berharap sekali suatu saat nanti saya dapat menerbitkan hasil karya tulis saya sehingga ada buku yang dapat dikenang oleh generasi saya setelah saya tiada dan informasi yang ada dalam buku tersebut dapat bermanfaat bagi para pembaca. 

Demikian resume yang dapat saya tulis dalam kegiatan pertemuan ke 20 ini. mohon maaf jika ada salah informasi yang disampaikan dalam tulisan. sampai jumpa lagi pada pertemuan ke berikutnya.

salam sehat

salam literasi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Ke 1. Belajar Menulis PGRI Gel.27

RESUME KE 2. BELAJAR MENULIS PGRI GEL.27

RESUME KE 18 KEGIATAN BELAJAR MENULIS PGRI GEL 27